CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH
1.
Ciri-ciri Karangan
Ilmiah (Haryanto A. G, dkk. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah, Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 1999, Hal. 7-10).
-
Ciri-ciri Karangan
Ilmiah
a.
Menyajikan fakta
obyektif secara sistematis.
b.
Pernyataannya cermat,
tepat, tulus, dan benar serta tidak memuat terkaan.
c.
Penulisnya tidak
mengejar keuntungan pribadi.
d.
Penyusunannya
dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan prosedural.
e.
Tidak memuat
pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta.
f.
Tidak emotif
menonjolkan perasaan.
g.
Tidak bersifat
argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.
Menurut Haryanto, ciri-ciri
karangan ilmiah dapat disimpulkan bahwa penyajiannya berdasarkan fakta,
sistematis, tepat, tidak mengejar keuntungan pribadi.
2.
Ciri-ciri Ragam
Bahasa Ilmiah (Noerzisri A. Nazar, Bahasa Indonesia Karangan Ilmiah, Humaniora,
Bandung, 2006, hal. 9)
a.
Kaidah bahasa
Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
baku, kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa,
kalimat, dan paragraf).
b.
Ide yang
diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta atau dapat diterima akal sehat
(logis).
c.
Ide yang
diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung
pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang
digunakan efektif.
d.
Kata yang dipilih
harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya.
e.
Ide yang
diungkapkan dalam kalimat harus padat isi atau bernas. Oleh sebab itu,
penggunaan kata dan kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tetap.
f.
Penggunaan ide
dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran.
g.
Unsur ide dalam
kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis.
h.
Ide yang
diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.
Menurut Noersizri dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri bahasa ragam ilmiah meliputi bahasa yang baku,
fakta, ketepatan dalam memilih kata, serta kalimat yang digunakan harus
efektif.
3.
Ciri-ciri Karya
Tulis Ilmiah (Zainal Aqip, Karya Tulis Ilmiah, CV. Yrama Widya, Bandung, 2004,
hal. 14).
-
Karya tulis ilmiah
memiliki ciri khas yaitu: kebenarannya, metode kajiannya, dan tata cara
penulisannya bersifat keilmuan.
-
Tidak semua karya
tulis itu merupakan karya tulis ilmiah (ilmiah artinya mempunyai sifat
keilmuan). Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan, makalah, buku
maupun terjemahan, baru dapat disebut karya tulis ilmiah apabila sedikitnya
memiliki tiga syarat, yaitu:
a.
Isi kajiannya pada
lingkup pengetahuan ilmiah.
b.
Langkah
pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah (metode berpikir ilmiah).
c.
Sosok tampilannya
sesuai dan telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Menurut Zainal dapat disimpulkan
bahwa ciri-ciri karya tulis ilmiah kajiannya pada lingkup pengetahuan ilmiah,
pengerjaannya menggunakan metode ilmiah, serta tampilannya sesuai persyaratan
ttulisan ilmiah.
4.
Ciri-ciri Bahasa
Ragam Ilmiah (Sri Ningsih, dkk, Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa, C.V Andi,
Yogyakarta, 2007, hal. 12-14).
-
Ciri umum (bahasa
yang digunakan harus bersifat ilmiah, artinya sesuai dengan kaidah tata bahasa
baku).
-
Ciri khusus, yaitu:
a.
Cendikia
Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mampu
mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Hal itu diwujudkan dalam
penyusunan atau pengorganisasian bahasa secara sistematis, artinya teratur
runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis.
b. Lugas dan logis
Lugas
artinya bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus bermakna harafiah
dan tidak bermakna ganda, sedangkan ciri logis adalah bahasa yang digunakan
dalam penulisan ilmiah sesuai dengan logika atau dapat diterima oleh akal
sehat. Hal itu membantu penulis dalam mengungkapkan pola pikir atau gagasannya
dan membantu pembaca dalam memahami gagasan atau pola pikir penulis.
c. Jelas
Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah memiliki
struktur kalimat dan makna yang jelas.
d. Padat dan ringkas
Padat
artinya gagasan atau pola pikir yang akan diungkapkan tidak tercampur unsur-unsur
lain yang tidak ada hubungannya atau tidak diperlukan. Ringkas artinya bahasa
Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus singkat, tidak
menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan atau kata-katanya yang berlebihan
(mubazir).
e. Formal dan Obyektif
Formal
mengacu pada pandangan bahwa komunikasi ilmiah melalui tulisan ilmiah merupakan
komunikasi formal atau sesuai sehingga bahasa yang dgunakannya haruslah bahasa
yang formal. Artinya, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang berlaku dalam
situasi formal atau resmi pada struktur bahasa yang mencakup seluruh tataran
struktur kebahasaan. Penggunaan bahasa seperti itulah yang menunjukkan ciri
obyektif, yaitu dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum.
f. Gagasan sebagai pangkal tolak
Bahasa
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berorientasi pada gagasan
atau pola pikir, bukan pada penulis. Artinya,penggunaan bahasa tersebut secara
dominan harus bertolak pada obyek yang dibicarakan dan bukan pada penulis
secara pribadi. Oleh karena itu, objektivitas harus ditandai dengan upaya
penulis untuk menghindari penggunaan kata saya,
kami, dan kita.
g. Penggunaan istilah teknis
Bahasa
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah harus berfungsi sebagai wacana
teknis, artinya sesuai dengan bidang keilmuannya yang dilengkapi dengan peristilahan teknis yang meliputi penulisan
angka, lambang, dan istilah sesuai dengan bidang ilmu.
h. Konsisten
Bahasa
yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah mulai dari tataran terkecil sampai dengan
tataran terbesar dan terluas (keseluruhan struktur bahasa) harus ajeg. Arti
ajeg adalah taat asas atau selalu menggunakan bentuk-bentuk atau unsur-unsur
tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan.
Menurut Sri Ningsih dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri bahasa ragam ilmiah yaitu bahasa yang digunakan
harus tepat, lugas, logis, jelas, padat, bahasa baku, bahasa yang berorientasi
pada gagasan atau pola pikir bukan pada penulis, adanya penggunaan istilah
teknis artinya sesuai dengan bidang keilmuan, dan konsisten.
5. Ciri-Ciri Karya
Ilmiah (Wahyu Wibowo, Manajemen Bahasa, 2001, Jakarta: PT Gramedia Utama, hal.
61-62)
Menurut
Soeparto (1997:51), suatu karangan boleh disebut karangan ilmiah jika
mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Masalah
diungkapkan dan dipecahkan secara ilmiah. Pengetahuan ilmiah (disebut pula
ilmu) adalah pengetahuan yang disajikan secara sistematis. Itu sebabnya,
karangan ilmiah mesti berisi pengetahuan yang dikemukakan secara sistematis.
Landasan kesistematisannya terletak pada penggunaan pola pikir yang logis,
fakta atau evidensi yang terpercaya, serta analisis yang objektif.
b.
Mengungkapkan
pendapat berdasarkan fakta, agar tidak terjerumus ke dalam subyektivitas.
c.
Bersifat
tepat, lengkap,dan benar. Itu sebabnya, sebelum menulis, kita mesti meneliti
tepat tidaknya masalah yang akan dikemukakan, baik dari segi permasalahannya
maupun bidang ilmiahnya.
d.
Bagian-bagian
tulisan dikembangkan secara runtut, sistematis, dan logis. Agar, tulisan yang
dihasilkan membentuk suatu kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koheren).
e.
Bersifat
tidak memihak (obyektif). Aspek pribadi atau emosional sebaiknya ditinggalkan,
karena akan membuat tulisan kita diwarnai prasangka atau kepentingan pribadii.
Sehingga, kader keilmiahannya menjadi pudar.
Menurut Soeparto dapat disimpulkan
bahwa ciri-ciri karya ilmiah yaitu disajikan secara sistematis, berdasarkan
fakta, bersifat tepat, lengkap dan benar, tulisannya bersifat kohesif dan
koheren, dan obyektif.
0 komentar:
Post a Comment
BERKOMENTARLAH DENGAN BAIK DAN SOPAN!