UNSUR INTRINSIK NOVEL KETIKA TUHAN JATUH CINTA
TEMA : “Cinta Tuhan yang Membuat Manusia Menjadi
Pribadi Yang Memiliki Keshalehan Hati
dan Kekuatan Hidup.”
ALUR: Menggunakan Alur gabungan
yaitu alur Maju - Mundur
LATAR: Tempat(
Bandung,Rumah.Masjid,Galeri,Pasar,Bar,Kampus)
Suasana(Menyenangkan, Menyedihkan ,Menegangkan)
Waktu : ( pagi, siang ,malam)
SUDUT PANDANG : Orang Ketiga
PENOKOHAN : Protagonis (
Fikri,Leni,Shira,Alzena,Pak Kasim,Bu Fatimah,Kang Arif,Koh Acung,Kyai
Saipudin,Fatimah,imung,Santi
Antagonis ( Maya,Gunawan,Lilis,Ani,TuanTonny)
Tirtagonis(Humaira,Lidya,Irul)
AMANAT:
“Apabila Allah mencintai
kita, maka Allah menguji kita dengan kesusahan.
Barangsiapa bersabar menghadapi ujian itu maka baginya pahala kesabaran
dan barangsiapa menghadapinya dengan kegelisahan maka baginya kegelisahan.
Demikainlah cara Allah menunjukkan cinta pada hambanya semua tidak lain dan
hanya karana Allah sangat ingin semua hambanya melangkah dijalan yang
diridhanya, yaitu jalan menuju syurga. Allah selalu ada dengan cintanya, ketika
menunjukkan cintanya, tak selamanya berhiaskan air mata. Namun dia tetap
mengingatkan manusia bahwa harta, keluarga,sahabat,dan kekasih,semua itu hanyalah
perhiasan dunia semata.
GAYA BAHASA :
- · Repetisi : Gaya bahasa dengan jalan mengulang penggunaan kata atau kelompok kata tertentu.
Contoh : Aku pun
seperti berdansa dengan
hantu-hantu telanjang
Tanpa rindu…
Tanpa cinta…
Tanpa drama…
Hampa !
- · Personifikasi : Gaya bahasa yang mempersamakan benda-benda dengan manusia punya sifat,kemampuan,pemikiran,perasaan seperti yang dimiliki yang di alami oleh manusia.
Contoh : Diluar jendela,bulan
yang sempurna mengambang
di atas pepohonan hingga
daun pun berwarna keperakan
tertimpa sinarnya. Ia tampak
malu-malu memperhatikan dua
insan yang sedang
menyempurnakan ibadahnya.
Atau munkin bahkan
cemburu melihat cinta
suci mereka. Perlahan,tapi pasti
bulan itu mulai
merunduk,lalu mengintip dari
balik rimbunnya dedaunan.
- · Alusio : Gaya bahasa yang menampilkan adanya persamaan dari sesuatu yang dilukiskan sebagai referen sudah dikenal pembaca .
Contoh : Bandung
adalah segalanya,tanah dimana
dia dilahirkan,tanah kenangan,tempat berpijak
hingga usianya
ditentukan,apakah akan dibenamkan
dibumi paris van java
ini, ataukah dibelahan bumi
lainnya.
- · Eponim :Gaya bahasa berupa penyebutan nama-nama tertentu untuk menyatakan satu sifat, keberadaan,atau fisiknya.
Contoh : Shira adalah seorang gadis bermata biru,
berdarah paris dan mesir .
- · Sarkasme : gaya bahasa berupa caci maki sebagai ekspresi amarah yang membuat,yang terkena menjadi sakit hati
Contohnya : “ Bajingan ! kau racuni
aku dengan bujukanmu ! mampus kamu ! mampus.
0 komentar:
Post a Comment
BERKOMENTARLAH DENGAN BAIK DAN SOPAN!