MAKALAH LEKSIKON DAN KELAS KATA : JENIS KAMUS

Home » » MAKALAH LEKSIKON DAN KELAS KATA : JENIS KAMUS


1.1    Latar Belakang

         Belajar bahasa asing memerlukan alat penunjang yang antara lain adalah kamus. Barangkali kesulitan-kesulitan yang terjadi dalam pembelajaran bahasa asing dalam masalah kebahasaan dapat diatasi dengan bantuan kamus.
Penyusunan kamus merupakan proses yang panjang. Setiap tahap dalam proses itu merupakan kumulasi dari penelitian dan analisis bahasa serta kegunaan praktis kamus hasil proses sebelumnya. Sejarah leksikografi (perihal penyusunan kamus) di Indonesia dimulai dari daftar kata atau glosarium ke kamus-kamus dwibahasa kemudian ke kamus-kamus ekabahasa. Menurut catatan, karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di Indonesia ialah daftar kata Cina-Melayu pada permulaan abad ke-15, yang berisi 500 lema (entri). Sejarah perkamusan dinegeri ini terus berkembang dari masa kemasa. Saat ini terdapat berbagai ragam karya leksikografi yang berkembang di Indonesia, baik itu termasuk kamus eka bahasa maupun dwibahasa untuk menjelaskan makna bahasa asing kedalam bahasa Indonesia. Banyak ditemukan di toko-toko buku berbagai ragam kamus seperti, Jepang, Perancis, Italia, Mandarin, Inggris, Arab, Spanyol dll. Dengan begitu banyaknya ragam kamus, sehingga tidak memungkinkan bagi penulis untuk membahasnya secara keseluruhan dan terinci, maka dalam makalah ini akan dibahas secara garis besar saja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Leksikografi (Perkamusan)?
2. Apa Jenis-jenis kamus?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Leksikografi (Perkamusan)
2. Mengetahui Jenis-jenis kamus.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Leksikografi adalah cabang ilmu bahasa mengenai teknik penyusunan kamus dan perihal penyusunan kamus. Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan dan juga contoh penggunaan bagi sesuatu perkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus. Biasanya hal ini terdapat dalam kamus bahasa Perancis.

Kata kamus diserap dari bahasa Arab qamus (قاموس), dengan bentuk jamaknya qawamis. Kata Arab itu sendiri berasal dari kata Yunani Ωκεανός (okeanos) yang berarti 'samudra'. Sejarah kata itu jelas memperlihatkan makna dasar yang terkandung dalam kata kamus, yaitu wadah pengetahuan, khususnya pengetahuan bahasa, yang tidak terhingga dalam dan luasnya. Dewasa ini kamus merupakan khazanah yang memuat perbendaharaan kata suatu bahasa, yang secara ideal tidak terbatas jumlahnya.

Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk mneyebut mana jenis kamus, diantaranya berdasarkan bahasa sasaran, ukuran tebal-tipis kamus, sifat kamus, dan isi kamus. Disini perlu dijelaskan dulu definisi bahasa sasaran adalah bahasa yang digunakan untuk menjelaskan makna kata-kata yang dikamuskan. Sedangkan bahasa yang dikamuskan disebut bahasa sumber.


Berdasarkan bahasa sassarannya dapat dibedakan adanya kamus ekabahasa (monolingual), kamus dwibahasa (bilingual), dan kamus aneka bahasa (multilingual).
ü  Kamus Ekabahasa
kamus ekabahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya sama dengan bahasa sasarannya. Atau dengan kata lain, kata-kata yang dikamuskan dijelaskan maknanya dengan kata-kata dari bahasa yang sama.
ü  Kamus Dwibahasa
Kamus dwibahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya tidak sama dengan bahasa sasarannya. dengan kata lain, kata-kata dari bahasa yang dikamuskan dijelaskan dengan kata-kata dari bahasa lain.
ü  Kamus Aneka Bahasa
kamus aneka bahasa adalah kamus yang kata-kata bahasa sumber dijelaskan dengan padanannya dalam tiga bahasa atau lebih.
Yang dimaksud dengan ukuran di sini adalah tebal-tipisnya sebuah kamus. Tebal-tipisnya tentu berkaitan dengan banyaknya lema yang disajikan dan banyak sedikitnya informasi yang diberikan.
ü  Kamus Besar
Kamus besar adalah kamus yang memuat semua kosakata, termasuk gabungan kata, idiom, ungkapan, pribahasa, akronim, singkatan, dan semua bentuk gramatika dari bahasa tersebut, baik yang masih digunakan maupun yang sudah arkais.
ü  Kamus Terbatas
Kalau dalam kamus besar semua kata yang ada dalam suatu bahasa didaftarkan sebagai lema, maka dalam kamus terbatas ini jumlah kata yang dimasukkan sebagai lema dibatasi, begitu juga dengan makna dan keterangan-keterangan lain dibatasi. Banyaknya kata yang dijadikan lema tergantung dari tujuan kamus itu. Kedalam kelompok kamus terbatas ini adalah:
1.      Kamus saku
Disebut kamus saku atau kamus kantong karena ukurannya yang kecil dan tidak tebal sehingga dapat dimasukkan ke dalam saku baju.
2.      Kamus Pelajar
Kamus pelajar juga merupakan kamus terbatas, yang jumlah lemanya ditentukan oleh tingkat pendidikan dimana kamus itu digunakan.
Berikut akan diuraikan kamus-kamus berdasarkan isinya tersebut
ü  Kamus Lafal
Kamus lafal adalah kamus berisi lema-lema yang disusun dari A sampai Z disertai cara mengucapkan lema-lema tersebut dan tidak ada keterangan lain.
ü  Kamus Ejaan
Kamus ejaan adalah kamus yang mendaftarkan lema dengan ejaan yang benar, sesuai dengan pedoman ejaan, serta pemenggalan kata atas suku katanya.
ü  Kamus Sinonim
Kamus sinonim adalah kamus yang penjelasan makna lemanya hanya berupa sinonim dari kata-kata tersebut baik dalam bentuk sebuah kata maupun dalam bentuk gabungan kata.
ü  Kamus Antonim
Kamus antonim adalah kamus yang penjelasan lemanya dalam bentuk kata yang merupakan kebalikannya, lawannya, atau kontrasnya.
ü  Kamus Homonim
Kamus homonim adalah kamus yang mendaftar bentuk-bentuk yang berhomonim beserta dengan makna atau penjelasan konsepnya. Bentuk-bentuk kata yang berhononim bukanlah sebuah kata, melainkan dua buah kata atau lebih.
ü  Kamus Ungkapan/Idiom
Kamus ungkapan atau kamus idiom adalah kamus yang memuat satuan-satuan bahasa berupa kata atau gabungan kata yang maknanya tidak dapat diprediksi dari unsur-unsur pembentuknya, baik secara leksikal, maupun gramatikal.
ü  Kamus Ungkapan/Akronim
Kamus singkatan atau kamus akronim adalah kamus yang hanya memuat singkatan kata dan ada dalam satu bahasa. Setiap lema yang berupa singkatan atau akronim itu hanya dijelaskan dengan kepanjanganya saja.
ü  Kamus Etimologi
Kamus etimologi adalah kamus yang penjelasan lemanya bukan mengenai makna, melainkan mengenai asal-usul kata itu, serta perubahan-perubahan bentuknya.
ü  Kamus Istilah
Kamus istilah adalah kamus yang hanya memuat kata-kata atau gabungan kata yang menjadi istilah dalam suatu bidang ilmu atau kegiatan tertentu.
Meskipun dikatakan tidak akan ada kamus yang sempurna, namun apabila hal-hal berikut ada dalam sebuah kamus, maka dapat dikatakan bahwa kamus tersebut adalah kamus yang baik, yang ideal, atau yang bisa diharapkan.
1.      Kelengkapan Lema
Kelengkapan lema adalah semua kata suatu bahasa, baik yang monomorfemis, maupun yang polimorfemis, didaftarkan sebagai lema di dalam sebuah kamus baik kamus ekabahasa maupun kamus dwibahasa.
2.      Sistematika Susunan Lema
Sistematika susunan lema mudah diikuti. Lema dalam setiap kamus biasanya, dan sudah seharusnya, disusun menurut abjad.
3.      Glossnya Lengkap, Tepat dan Jelas
Gloss adalah makna atau penjelasan terhadap suatu lema atau sublema. Oleh karena itu, informasi makna yang disajikan harus mudah dipahami, tepat sesuai dengan konsepnya, dan lengkap menyangkut semua kemungkinan makna polisemi, kias, dan asosiasi yang di miliki sebuah kata.
4.      Petunjuk Lafal dan Ejaan
Kamus yang baik harus memberi informasi mengenai lafal atau cara mengucapkan sebuah kata. Sejalan dengan petunjuk lafal juga harus ada petunjuk mengenai ejaan yang baku, dan ejaan yang tidak baku.
5.      Informasi Kategori Kata
Di dalam kamus yang ideal, perlu adanya informasi mengenai kategori kata, baik pada lema pokok maupun pada sublema.
6.      Informasi Variasi Kata
Dalam praktik berbahasa, banyak kata yang mempunyai variasi bentuk di lihat dari segi ucapan, ejaan.
7.      Informasi Asal-usul Kata
Asal-usul kata juga harus diinformasikan di dalam sebuah kamus yang ideal, terutama mengenai kata serapan.
8.      Informasi Bidang Pemakaian
Kata-kata, terutama yang masih bersifat istilah, perlu di beri informasi bidang penggunaannya.


9.      Informasi Wilayah Pemakaian
Banyak kata bersinonim yang berbeda wilayah atau daerah pemakaiannya, sehingga perlu diinformasikan dareah pemakaiannya.
10.  Informasi Kelas Sosial
Ada sejumlah kata bersinonim yang digunakan dalam kelas sosial masyarakat yang berbeda. Ini pun harus diinformasikan agar orang tidak salah menggunakannya.
11.  Informasi Kata-kata Baku 
Baku dan tidaknya sebuah kata bisa berkenaan dengan lafal, ejaan, atau kedaerahan. Baku dan tidaknya sebuah kata perlu diinformasikan agar orang tidak salah menggunakannya.


       Leksikografi adalah cabang ilmu bahasa mengenai teknik penyusunan dan perihal penyusunannya. Penyununan kamus merupakan pekerjaan yang tidak mudah, karena melalui banyak proses atau tahapan yaitu perancangan, pembinaan data korpus, pengisian dan pengabjadan data, pengolahan data, dan pemberian makna. Jenis kamus terbagi menjadi 3 yaitu : Berdasakan bahasa sasaran, berdasarkan ukurannya, berdasarkan isinya dan berdasarkan kamus yang ideal. Menurut catatan karya leksikografi tertua dalam sejarah studi bahasa di Indonesia adalah daftar kata Tionghoa-Melayu pada awal abad ke-15, dan diikuti karya-karya Leksikografi lainnya.

.
Share this article :