RESUME BUKU SEJARAH LOKAL BAB II (DR. SUGENG PRIYADI, M. HUM.)

Home » » RESUME BUKU SEJARAH LOKAL BAB II (DR. SUGENG PRIYADI, M. HUM.)


BAB II
UNIT HISTORIS

 Sejarah Nasional Sebagai Macro-Unit
Sejarah Nasional Indonesia (SNI) merupakan bagian dari pengetahuan sejarah yang dapat dipahami (intelligibel field), kompleks problem-problem, tema-tema, atau topik-topik yang ditempatkan dalam time setting. SNI sebagai macro-unit merupakan kerangka referensi bagi sejarah lokal yang dapat dipandang sebagi micro-unit dengan demikain, baik SNI maupun sejarah lokal adalah sejarah sebagai kisah (notosusanto,1984:10). SNI dengan macro analisis juga digunakan untuk menggarap proses-proses yang menyilang antar unit dan mempunyai kualitas yang tidak terdapat pada unit masing-masing. Proses menyilang pada SNI merupakan  suatau interaksi yang penting antar micro-unit. SNI juga sebagai macro history mencakup interaksi atau transaksi antar micro-unit.semakin banyak transakai akan semakin tinggi drajat integrasi atau kohesi sebagai suatu sistem. Sistem tersebut mencakup hubungan timbal balik antara macro-unit dengan micro-unit dengan kekuatan sentripetal yang bersifat memusat dan menyatukan (integrasi) sebagai pendapat atau kekuatan sentrifugal yang saling menjauh dan memecah (disintegrasi). 
 
Sejarah Lokal Sebagai Micro-Unit
            Sejarah lokal sebagai micro-unit merupakan unit historis yang mempunyai ciri khas sebagai kesatuan etnis dan kultural sebagai salah satu dimensi dari SNI. Sejarah lokal memakai micro analisis untuk mempelajari peristiwa atau kejadian pada tingkat lokal yang mencakup interaksi antar sub-micro yang unik. Menurut zentgraff (1938: 231), tengku poetih adalah cucu habib seunaga. Ibrahim-alfian menyebut tokoh teuku keumangan dari seunaga, van ‘t veer (1985: 218-219) juga menyebut nama yang sama. Teuku keumangan yang setelah menyerah kepada belanda, diangkat menjadi kepala kenegerian seunagan pada tahun 1916. oleh karena itu, sejarah lokal sebagai micro-unit bukanlah sesuatau yang saling menyendiri dan tidak saling menyapa dengan micro-unit lain. Relasi antar lokal akan memperlihatkan adanya interaksi dan transaksi antar sejarah lokal atau antar micro-unit pada masa lampau.

 Objek Sejarah Lokal
            Objek sejarah lokal tidak identik dengan objek SNI, baik aspek temporal maupun spatial. Secara temporal, sejarah lokal tidak berhimpitan dengan SNI. Priode sejarah atau akhir masa prasejarah setiap lokal tidak sama. Penyataan bahwa sejarah lokal hanya sebagai bahan pelengkap SNI merupakan bentuk sikap rendah diri.kenyataan itu harusnya memotifasi sejarawan, baik lokal maupun nasional, untuk berasketisisme intelektual (kartodirdjo, 1993:104;1999:120).
            Secara prinsipil, semua peristiwa yang tertulis dalam SNI adalah peristiwa lokal. Realitas itu, tidak bisa terbantahkan karena setiap lokalitas menjadi ajang peristiwa sejarah. Kemudian, ada proses klasifikasi terhadap peristiwa-peristiwa sehingga ada yang menganggap bahwa peristiwa tertentu hanyalah peristiwa lokmal saja, sedangkan yang lain dinilai mempunyai kadar sebagai peristiwa nasionaal. Kenyataan menunjukkan bahwa kompleks-kompleks historis diperkuat atau diperlemah oleh pengaruh-pengeruh dari luar (macro-unit dan micro-unit), pengaruh ekonomis dari aktivitas komersial, pengaruh religius fase buddha-hinduisasi dan fase islamisasi, dan pengaru barat (kartodirdjo, 1982:36).
.
Share this article :